TUGAS
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran Jasa Keuangan pada
Jurusan Perbankan Syariah
Dosen Pembina
IBNU
HAJAR,SE.AK,CA
DISUSUN
OLEH:
HAFAS FURKANI NIM:140603189
NAHDI WAHYUDI
NIM:140603178
NURUL HUSNA NIM:140603191
AYU AULIA
YOSSIANA NIM:140603179
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN AR-RANIRY
BANDA
ACEH
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya kami
mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul PERILAKU KONSUMEN
JASA. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Pemasaran
Jasa Keuangan”, makalah ini diharapakan bisa menambah wawasan dan dapat
bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Kami mengucapkan banyak terimaksih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan dan kesalahannya. oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kamiharapkan demikesempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini dapat
mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu dengan
sebaik-baiknya. Amin yarobbal’alamin...
Banda Aceh, Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.....................................................................................................................
i
Daftar Isi................................................................................................................................
ii
BAB I.
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................
2
1.3 Tujuan dan Manfaat.............................................................................................................
BAB II.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Jasa.........................................................................................
B. Karakteristik Jasa......................................................................................................................
C. Hambatan dalam Memperoleh
Jasa..........................................................................................
D. Sifat dan Perilaku
Konsumen..................................................................................................
E. Perilaku Konsumen Jasa Secara
Umum.................................................................................
F. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen...................................................................
G. Mamfaat dan
Resiko Perilaku
Konsumen..............................................................................
BAB III.
SIMPULAN
Simpulan................................................................................................................................
kritikan dan saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat
ini semakin pesat, ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang
semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya
berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan,
memperoleh laba optimal serta berusaha memperkuat posisi perusahaan dalam
menghadapi perusahaan pesaing. Seorang pemasar dituntut mampu menciptakan
strategi pemasaran yang tepat dalam rangka persaingannya dengan perusahaan
lain. Pemasar juga harus menciptakan produk yang mampu mengkarakteristikkan
diri agar konsumen mengenal produk-produk yang dipasarkan oleh
perusahaan tersebut. Untuk mengantarkan identitas perusahaan agar mudah
dikenal konsumen, merek menjadi hal yang sangat penting.
Dalam
mengenal Produsen kita perlu mempelajari prilaku produsen sebagai
perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode
didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model
perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja
yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen. Model
perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang
mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan
mencari keuntunganAdapun yang mempengaruhi factor-faktor
perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari
faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan
keluarga. Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman
belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi
modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa
yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Dengan demikian berarti pula
keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam
memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri
pribadinya. Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para
produsen. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka
dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen sampai tingkat yang
lebih tinggi masih ada. Beberapa produsen masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama yang besar.
Lebih
jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar
kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat
memuaskan para pembeli. Sekalipun para produsen mengetahui factor yang
meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat merasakan atau memenuhi
factor tersebut.Tidak diragukan lagi, konsumen tergolong asset berharga bagi
semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya
jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya
membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu biasanya mereka hanya bisa membuat
rekomendasi dari teman dan relasinya
1.2 Perumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan
pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian perilaku konsumen Jasa?
2. Apa saja karakteristik jasa?
3. Apa saja kendalan dalam memperoleh jasa?
4. Apa saja sifat dan perilaku konsumen jasa?
5. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen?
6. Apa saja manfaat dan resiko perilaku
konsumen?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Makalah
Tujuan
1. Mengetahui dan
mendeskripsikan pengertian perilaku konsumen
2. Mengetahui dan
mendeskripsikan macam-macam karakteristik perilaku konsumen
3. Mengetahui dan
mendeskripsikan kendala konsumen dalam menperoleh jasa
4. Mengetahui dan
mendeskripsikan sifat dan perilaku konsumen jasa
5. Mengetahui dan
mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
6. Mengetahui dan
mendeskripsikan manfaat dan resiko perilaku konsumen
Manfaat
a. Manfaat
Akademis
Dapat mereferensi mengenai
prilaku konsumen menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai perilaku konsumen
dan juga dapat memberikan informasi.
b.
Manfaat Praktis
Manfaat makalah ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran maupun rujukan referensi bagi para pembacanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Perilaku Konsumen Jasa
1. Konsumen Jasa
Konsumen
jasa ialah orang–orang yang menggunakan dan
menghabiskan jasa dengan alat tukar
berupa uang yang biasa disebut sebagai upah. Pelaku konsumen jasa sama dengan
pelaku ekonomi yaitu: ibu rumah tangga, masyarakat pemerintah dsb. Perilaku
Konsumen Jasa ialah suatu kegiatan yang dilakukan konsumen jasa dalam
mencari,menghabiskan dan mengunakan berbagai macam jasa yang mereka butuhkan.
Konsumen
adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Kegiatan
konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian
kegiatan konsumsi barang atau jasa. Maka konsumsi seseorang itu
tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
2. Perilaku konsumen jasa menurut para
Ahli
Dibawah ini merupakan beberapa
pengertian perilaku konsumen jasa menurut para ahli:
a)
Menurut
Mowen (2002)
“perilaku
konsumen (consumer behaviour) didefinisikan sebagai studi tentang unit
pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan,
konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”.
b)
menurut Kotler (2007)
“perilaku
konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi
menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
c)
The
American Marketing Association dalam Setiadi (2003)
menyatakan bahwa
perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi & kognisi,
perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam
hidup mereka.
Contoh jasa-jasa yang sering
dipergunakan:
Jasa service
komputer
Jasa arsitektur
Jasa perancang
busana/desainer
Jasa pengiriman
barang
Jasa pembantu
rumah tangga
Jasa penerbangan
dan lain sebagainya
Contoh Pembelian suatu Jasa
Ibu Ani
menbutuhkan jasa pembantu rumah tangga dirumahnya agar memudahkan pekerjaannya dalam mengurus
pekerjaan rumah sehari hari, maka ia memggunakan jasa seorang pembantu rumah
tangga dalam membantu tugasnya sehari hari. Jasa pembantu tersebut akan dibayar
sesuai dengan kesepakatan. Dengan demikian ibu Ani ialah seorang konsumen jasa
yang telah membeli jasa pembantu rumah tangga tersebut.
B. Karakteristik Jasa
Seringkali
dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang
atau produk-produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering dijumpai
dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya yaitu:
1.
Tidak
berwujud
Jasa bersifat
abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2.
Heteregonitas
Jasa merupakan
variabel non–standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa
suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh
satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen)
dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
3.
Tidak
dapat dipisahkan
Jasa umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen
dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses
produksi tersebut.
4.
Tidak
tahan lama
jasa tidak
mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali
kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli
jasa.
C. Hambatan dalam Memperoleh Jasa
Dalam
dunia Pemasaran Jasa tentu kita akan mendapatkan beberapa hambatan untuk
memperoleh suatu jasa yang memiliki skill yang bagus yang sesuai dengan
keinginan kita. Adapun hambatan–hambatan dalam memperoleh jasa yaitu:
1.
keterbatasan
keahlain/skill seseorang. ketika kita ingin menggunakan jasa seseorang tetapi dia
tidak ahli dalam bidang tersebut.
2.
Kekurangan
penyedia jasa. artinya tenaga penyedia jasa yang terbatas.
3.
.Kondisi
ekonomi yang tidak mendukung. ketika kita ingin membeli jasa seseorang namun, kita
tidak sanggup membayarnya.dll
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang
konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan,
yakni:
1.
Pengenalan masalah (problem
recognition). Konsumen akan
membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.
Pencarian informasi (information
source). Setelah memahami
masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk
mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat
berasal dari dalam memori (internal)
dan berdasarkan pengalaman orang
lain (eksternal).
3.
Mengevaluasi
alternatif (alternative
evaluation). Setelah konsumen
mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang
ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.
Keputusan pembelian (purchase
decision).Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang
ada, konsumenakan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang
dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak
sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.
Evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase
evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya
berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelahmembeliproduk tersebut,konsumenakanmelakukan evaluasi apakah
produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk
tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk
tersebut pada masa depan. Sebaliknya,
konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan
harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
D. Sifat dan Perilaku
Konsumen
1.
Konsumen bersifat dinamis
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
2.
Sifat Konsumen berinteraksi dengan penjual
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3.
Perilaku Konsumen Pertukaran
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
E. Perilaku Konsumen
Jasa Secara Umum
Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi
2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan Irrasional.
Berikut ini beberapa
ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
a. Konsumen
memilih jasa berdasarkan kebutuhan.
b. Jasa
yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen.
c. Konsumen
memilih jasa yang mutunya terjamin.
d. Konsumen
memilih jasa yang biayanya sesuai dengan kemampuan konsumen.
Beberapa ciri-ciri
Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
a. Konsumen
sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik.
b. Konsumen
memilih jasa yang Profesional yang sudah dikenal luas.
c. Konsumen
memilih jasa selain berdasarkan kebutuhan juga berdasarkan gengsi atau
prestise.
F. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler (2007) mengatakan bahwa,
“perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis”.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
adalah sebagai berikut :
1. Faktor Budaya.
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial
sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya
yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah
geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi
sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian
masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan
yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri.
Pertama, orang-orang didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih
seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang
merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas sosial mereka.
Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel-seperti pekerjaan,
penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu
variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada
kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda,
tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
2. Faktor sosial.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
sosial. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru
dan memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan
menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi
pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Keluarga orientasi terdiri dari
orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan
orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri
dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan
berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3.Faktor pribadi.
Keputusan pembeli juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap
dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri,
serta nilai dan gaya hidup pembeli.
4. Faktor psikologi.
Satu perangkat proses psikologis
berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi,
persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan
konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Dalam
pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang
semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan
konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang
perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan. Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat
bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi dan bauran pemasaran. Melalui
pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar
dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan sikap
konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara
tepat.
Adapun manfaatnya bagi
Konsumen sendiri yaitu:
1.
Menganalisis dan mengevaluasi setiap jasa yang akan
kita beli atau kita gunakan.
2.
Agar kita lebih mengenal penyedia jasa terlebih dahulu
sebelum jasa tersebut kita beli.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
a. Teori
Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu jasa apabila telah memperoleh kepuasan dari jasa yang telah
digunakannya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal
utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa jasa yang
lain;
b. Teori
Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu
yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini
sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak
dapat diamati secara langsung;
c. Teori
Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas
sosial dan sebagainya.
G. Resiko dalam Pembelian Jasa
Dalam
pembelian suatu jasa, konsumen tentu mendapatkan berbagai macam resiko yang
tidak diinginkan, antara lain yaitu:
Hasil kinerja
yang tidak memuaskan dan mengecewakan konsumen.
Kehilangan uang
atau biaya yang tak terduga.
Menghabiskan
banyak waktu, dsb.
Untuk mengurangi
berbagai macam resiko dalam pembelian jasa, konsumen mencari berbagai macam
cara agar tidak mengalami kerugian dalam pembelian jasa. Adapun metode konsumen
dalam mengurangi resiko pembelian jasa yaitu:
1.
Konsumen
akan mencari informasi dari sumber yang dipercaya dan
dihormati seperti keluarga, teman-teman, dan para kolega
2.
Menggunakan
situs web untuk membandingkan jasa yang ditawarkan serta melihat ulasan dan
pemeringkatan dari sumber independent
3.
Mempercayakan
kepada perusahaan yang memiliki reputasi baik
4.
Mencari garansi
dan jaminan
5.
Mengunjungi
fasilitas layanan atau uji coba beberapa aspek dari layanan sebelum melakukan
pembelian, dan mempelajari tanda-tanda yang terlihat atau sejumlah bukti fisik
seperti bagaimana tampilan dari pengaturan layanan atau berbagai penghargaan
yang dimenangkan oleh perusahaan.
6.
Menanyakan
kepada karyawan yang cukup berpengalaman mengenai jasa yang ditawarkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
v Perilaku konsumen jasa adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian jasa
jasa yang ditawarkan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
v Perilaku konsumen sendiri dapat di definisikan sebagai interaksi dinamis
dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan
pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses
konsumsi.
v Dalam
memutuskan suatu pembelian, ada beberapa tahap yang dilakukan konsumen,
diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dan
keputusan pembelian. Beberapa tipe proses pembelian konsumen diantaranya proses
complex decision making, proses brand loyalty, limited decision making dan
proses intertia.
KRITIKAN
DAN SARAN
Demikian makalah tentang PERILAKU KONSUMEN JASA dalam mata kuliah yang
tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Kami sadar bahwa ini merupakan proses
dalam menempuh pembelajaran, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran
yang membangun demi kesempurnaan hasil diskusi kami. Harapan kami semoga dapat
dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin!
DAFTAR PUSTAKA
·
Budi
Setyanto, 2006, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, Kencana Prenada Media Group
·
Ujang
Sumarwan,2004,Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia
·
Sukirno, sadona. 2005. Mikro
Ekonomi teori pengantar/sadono sukirno, edisi 1, -21. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
·
Hamidah. Perilaku
Konsumen Dan Tindakan Pemasaran.library.usu.ac.id. Diakses 18
Agustus 2008.
0 comments :
Post a Comment